DARK PSYCHOLOGY | Dan Bagaimana Itu Mempengaruhi Kehidupan Kita

Ilustrasi oleh : Evelyn Maria Lorenz


Carl Jung selalu mengatakan bahwa setiap manusia memiliki sisi gelap, atau yang disebut ‘The Shadow,’ yaitu salah satu aspek tak sadar dari kepribadian yang tidak diidentifikasi oleh ego yang sadar atau keseluruhan dari alam bawah sadar, yaitu segala sesuatu yang tidak disadari sepenuhnya oleh seseorang. Dengan kata lain, kita tidak pernah bisa melihat sisi gelap orang lain, bahkan orang tersebut pun mungkin tidak mengetahuinya.

Namun, bagaimana bila ada orang yang menyadari bahwa sisi gelapnya bisa dimanfaatkan untuk mencari keuntungan pribadi dengan menyakiti orang lain? Hal inilah hal-hal yang digali dalam dark psychology, yaitu suatu cabang kajian perilaku manusia yang mengungkap fenomena individu dalam menggunakan taktik, persuasi, motivasi, dan manipulasi demi mendapatkan apa yang dia inginkan.

Manipulasi psikologis merupakan suatu cara mempengaruhi orang lain agar bertindak sesuai keinginan kita. Tetapi tentu saja, manipulasinya juga harus dilakukan dengan etika dan prosedur yang benar sesuai dengan Kode Etik Psikologi.

Berbeda dengan manipulasi psikologis yang negatif, yang biasa kita kenal sebagai gaslighting, emotional blackmail, peer pressure, atau guilt trip. Manipulasi psikologis seperti itu bisa menyebabkan korban menjadi stres, tidak memiliki kontrol terhadap tindakannya, terus menerus merasa bersalah, tidak percaya diri, hingga depresi. Yang terparah, belakangan ini, apalagi di era digital, bentuk-bentuk manipulasi psikologis yang negatif semakin meluas dan beragam bentuknya

Tidak jarang kita menemukan praktik-praktik manipulasi psikologis yang terselubung melalui teks, gambar, video, maupun perkataan secara langsung. Era digital merupakan era serba mudah dan serba cepat, sehingga informasi bisa bertukar dengan cepat pula di sekitar kita. Dalam kasus ini, akan semakin mudah pula bagi orang-orang untuk mendapatkan informasi yang salah pula, yang akan mengarah pada digital crime.

Manipulasi ini sering kita temukan dalam iklan, iklan internet, teknik penjualan, dan bahkan perilaku manajer kita. Manipulasi terselubung mungkin juga sering digunakan oleh orang yang kita percayai

Latar belakang keberhasilan suatu manipulasi adalah rasa takut. Para manipulator akan memanfaatkan ketakutan korban, karena kebutuhan emosional yang muncul dari rasa takut akan cenderung mengalahkan logika rasional

Berikut adalah beberapa manipulasi yang paling sering digunakan :

1. Love Flooding – Pujian, kasih sayang, dan sejenisnya yang dilakukan oleh seseorang untuk mengajukan permintaan

2. Berbohong – Melebih-lebihkan

3. Love Denial – Menahan perhatian dan kasih sayang

4. Penarikan – Menghindari orang, diam, pasif-agresif

5. Pembatasan pilihan – Memberikan opsi pilihan tertentu yang mengalihkan perhatian dari pilihan yang ingin seseorang pilih

6. Reverse Psychology – Menarik perhatian orang dengan rangsangan yang berlawanan, sehingga orang lain melakukan hal yang ia inginkan tanpa disadari

7. Manipulasi Semantik – Menggunakan kata-kata yang dianggap memiliki definisi yang sama atau saling menguntungkan, namun manipulator kemudian memberi tahu Anda bahwa dia memiliki definisi dan pemahaman yang berbeda tentang percakapan tersebut


Dalam beberapa kasus, orang sengaja dilatih untuk menggunakan taktik ini. Program pelatihan yang mengajarkan taktik manipulasi psikologis dan persuasi yang gelap dan tidak etis biasanya berupa program penjualan atau pemasaran. Banyak dari program ini menggunakan taktik gelap untuk menciptakan merek atau menjual produk dengan tujuan tunggal untuk melayani diri mereka sendiri atau perusahaan mereka, bukan pelanggan. Banyak dari program pelatihan ini meyakinkan orang bahwa menggunakan taktik seperti itu boleh saja dan untuk keuntungan pembeli. Karena tentunya hidup mereka akan jauh lebih baik ketika mereka membeli produk atau jasa tersebut.

Yang membedakan manipulasi secara etis dan tidak etis adalah apakah manipulasi tersebut menguntungkan kedua belah pihak. Kita harus bertanya pada diri sendiri apakah taktik yang kita gunakan memiliki niat untuk membantu orang lain? Tidak apa-apa untuk niat membantu kita juga, tetapi jika itu semata-mata untuk keuntungan pribadi, maka itu tidak etis namanya. 

Kita dapat mengajukan pertanyaan berikut untuk menilai niat kita :

1. Apa tujuan saya atas interaksi ini? Siapa yang diuntungkan dan bagaimana?

2. Apakah saya benar-benar terbuka dan jujur?

3. Apakah hasil interaksi ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi orang lain?

4. Akankah taktik yang saya gunakan mengarah pada hubungan yang lebih saling percaya dengan orang lain?


Selain itu, untuk menghindari dimanipulasi oleh orang lain, kita bisa melakukan hal-hal, seperti :

1. Tanyakan pada diri sendiri, “Sebenarnya, masalahku apa? Jika benar aku punya masalah, bagaimana aku bisa menerima masalah tersebut?” Setiap masalah dapat menjadi sumber ketakutan yang memudahkan orang untuk dimanipulasi secara psikologis, jadi dengan mengenali masalahmu, kamu tahu bagaimana cara mengatasi dirimu untuk terjatuh ke dalam ‘jurang’ manipulasi

2. Bergerak cepat. Ketika kita dimanipulasi orang yang sangat kita percayai,  kita akan cenderung sulit kita menangkap sinyal atau tanda-tanda bahwa kita dimanipulasi, jadi teruslah mengamati dengan seksama. Ingatlah bahwa mereka sering bekerja secara tak kasatmata

3. Apabila terlanjur dimanipulasi, jangan terus menerus merasa bersalah. Ada kalanya kita harus menerima bahwa kita adalah manusia yang tidak sempurna. Maafkanlah diri kalian dan belajarlah dari kesalahan itu

4. Percayalah pada insting. Terkadang kita terlalu terpaku pada hal-hal yang tampak indah sampai lupa bahwa insting kita memberi tahu sesuatu yang seharusnya tidak benar. Gunakanlah insting disertai dengan logika rasional untuk memutuskan sesuatu yang baik bagi diri sendiri


“Orang-orang tertentu melakukan sesuatu hanya karena mereka bisa. Bukan karena mereka didorong oleh luka masa kecil, namun ada kebutuhan untuk melakukan pembalasan atas suatu pelanggaran yang mungkin atau mungkin tidak Anda lakukan. Mereka melakukannya hanya karena mereka bisa.” - James R. Williams


Catatan pribadi :

Jangan, sebisa mungkin, jangan lakukan manipulasi yang merugikan orang lain. Suatu komponen yang besar sebenarnya adalah kumpulan dari banyak komponen berukuran kecil. Kau hanya akan menciptakan rantai beracun yang mungkin tidak akan pernah berhenti. Ketika ada satu rantai yang sampai kepadamu, kamu mungkin akan merasa hilang kendali, namun waktu akan menyadarkanmu kembali. Ketika itu tiba, disitulah kesempatanmu untuk memutus rantainya. Jangan menunda, kamu tidak akan pernah tahu kapan kesempatan itu akan menghampirimu lagi.

“You must not lost in humanity. Humanity is like an ocean. If a few drops of the ocean are dirty, the ocean doesn’t become dirty” – Mahatma Gandhi


Sumber : 

https://drjasonjones,com/dark_psychology/

https://www,google,com/amp/s/kampuspsikologi,com/review-dark-psychology-karya-james-r-williams/

https://thepowermoves,com/dark-psychology/

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Itu Apa? ._.

ACAK | Mungkinkah? Atau Hanya Istilah yang Dibuat atas Keterbatasan Manusia?

SELF-SABOTAGE | Dan Seberapa Jauh Mereka Melahapmu