Seandainya...
Jika bisa memilih, aku akan memilih untuk hidup sendiri di tempat yang tidak terjangkau manusia lain
Lebih baik aku tidak mengenal siapapun
Aku akan terbiasa berjuang sendirian sejak lahir
Memahami betapa kerasnya dunia
Berjuang melawan hal yg nyata, hal yg dapat dilihat oleh mata, bukan ilusi, bukan ekspektasi, bukan juga bagian dari diri sendiri
Setidaknya aku memilih untuk berjuang untuk hal itu, lebih baik daripada harus melawan ekspektasiku sendiri, melawan kendali sistem, melawan apa yg menggerakkanku
Terkadang aku merasa harus melawan, terkadang aku merasa tidak berdaya
Aku dihadapkan pada kebingungan yg aku bahkan tidak tau bingung pada apa dan bagaimana cara mengatasinya
Tiba-tiba beberapa emosi negatif mulai menghampiri, dan otakku terasa penuh begitu saja
Terkadang ada rasa bergerumbul, sesak dalam hati
Aku mencoba untuk menenangkan diriku, mengambil napas perlahan2, mencoba berfikir dg lebih baik
Tetapi tetap saja, rasanya otakku sudah tidak punya ruang untuk itu
Lalu aku mulai marah
Marah kepada diri sendiri, dan orang lain (displacement)
Lalu aku merasa semakin bersalah, dan membenci diri sendiri
Penilaian orang lain, sikap orang lain adalah TUHAN
Yaa.. aku bahkan mengharap belas kasihan dan pehamaman (untuk tidak menjudge di kemudian hari) kepada siapapun yg membaca ini
Jijik.. iya jijik
Memalukan.. iyaa sungguh memalukan
Tapi entah kenapa, aku tidak merasa malu
Mungkin rasa malu itu sudah tertutup oleh rasa takut yg tidak masuk akal
Komentar
Posting Komentar